Dalil-dalil tentang kehidupan kita

Jumat, 04 Mei 2012

Pelajar Indonesia Peroleh 11 Medali Olimpiade Sains di Belanda

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menerima 12 siswa SMP dan SMA yang menjadi peserta International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-19 di Belanda. Dari 12 siswa yang menjadi peserta ICYS tersebut, sebanyak 11 siswa mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang diperoleh adalah satu medali emas (bidang IPA), dua medali perak (terapan fisika dan ekologi), empat medali perunggu (dua medali di bidang ekologi, dua medali di bidang IPA), dan empat penghargaan khusus (satu medali di bidang matematika, tiga medali di bidang ilmu komputer). Pertemuan berlangsung pada Jumat siang di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, (4/5).
Ke-12 siswa mengikuti International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-19 pada 16-23 April 2012 di Nijmegen, Belanda. ICYS ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang ke-7. Sebelum memasuki seleksi nasional, para peserta diseleksi secara regional. Seleksi reginal saat ini baru mencakup daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan Papua, dan dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Untuk ke depan, akan diperluas
Di hadapan Mendikbud M. Nuh, para siswa memberikan penjelasan singkat mengenai penelitiannya. Saat mendengarkan uraian singkat mereka, Mendikbud juga melakukan tanya-jawab terkait penelitian dan cita-cita mereka. Menteri Nuh pun bangga dan memberikan apresiasi terhadap penelitian-penelitian para siswa. "Bagus, menarik," pujinya.
Salah satu penelitian yang menarik adalah penelitian Mike Juneth Christin Toan dari SMAN 3 Jayapura, yang meneliti ulat sagu sebagai alternatif sumber protein tinggi. Christin mengatakan, ulat sagu biasa dikonsumsi secara mentah oleh masyarakat Papua. Karena itu ia mencoba membuat makanan olahan dari ulat sagu, misalnya dengan membuat bakso ulat sagu.
Menteri Nuh mengatakan, prestasi ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia, bukti kesuksesan generasi  muda bangsa. “Adik-adik sekalian ini generasi emas. Dua puluh tahun lagi akan jadi peneliti yang luar biasa. Usia 12 tahun saja sudah jadi peneliti kelas dunia,” ujarnya. Para peserta ICYS, harap Menteri Nuh, harus berani mengapakkan sayap di bidang masing-masing untuk menjadi bagian dari dunia. Selain itu, Mendikbud M. Nuh juga memberikan apresiasi kepada Surya Institute dan Garuda Indonesia yang memberikan bimbingan dan bantuan dalam mengirimkan siswa-siswa peserta ICYS ke Belanda. “Kami menyambut baik kerja sama berupa penanaman investasi di bidang SDM,” katanya. (DM)

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran

Let's Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews